Lainnya

Shoot at the speed of light with Nicky Loh

Calvin — Fri, 02 Aug 2024 07:48:56 +0000

Memotret dengan kecepatan cahaya bersama Nicky Loh

Calvin Fri, 08/02/2024 - 13:18

Article Categories

TIPS PROFESIONAL

Body Category

Alpha 9 III

Lens Category

FE 35mm F1.4 GM

FE 50mm F1.4 GM

Alpha 9 III | FE 50mm F1.4 GM | 50 mm | 1/6400 dtk | F2.2 | ISO 400

Ketika mengambil potret adegan yang dinamis, kamu ingin menangkap setiap detik dengan detail yang spektakuler, mengendalikan cahaya sekitar dan mengabadikan momen. Hal ini dapat menjadi sulit ketika pengambilan gambar dilakukan di luar ruang, di siang hari yang terik. Fotografer Alpha, Nicky Loh, mencoba fitur sinkronisasi flash Alpha 9 III yang berdampak besar dalam pengambilan gambar konseptual, dengan menampilkan atlet wushu.

Dilengkapi dengan sensor gambar full-frame yang pertama di dunia, Alpha 9 III mengabadikan momen sekejap dengan detail yang luar biasa, tanpa distorsi gambar. Dalam pemotretannya yang terakhir, Nicky bisa memotret atlet wushu yang sedang beraksi, mengabadikan gerakan elegan dan kemampuan menggunakan senjata subjeknya dalam sekejap.

Mengubah siang menjadi malam dengan sinkronisasi flash

Alpha 9 III menampilkan sinkronisasi flash lengkap satu-satunya di dunia hingga maksimum 1/80000 detik. Sebagian besar kamera menampilkan kecepatan sinkronisasi flash standar 1/200 detik, yang membatasi pengendalian cahaya sekitar dalam situasi di mana subjek memiliki lampu latar. Fotografer kemudian akan harus mengatur kecepatan rana mereka agar bisa mencapai eksposur yang sesuai untuk pemotretan mereka.

Alpha 9 III | FE 50mm F1.4 GM | 50 mm | 1/5000 dtk | F2.8 | ISO 400

Dalam pemotretan wushu kali ini, Nicky menangkap potret jelas dari subjek yang memiliki lampu latar dengan kecepatan rana 1/5000 detik. Eksposur berlebihan diperbaiki dalam sekejap, mengurangi lampu latar dan malah memindahkan penerangan ke subjek pemotretan.

Untuk mendapatkan eksposur yang baik, saya akan mengubah kecepatan rana menjadi 1/2500 detik dan flash bekerja dengan sempurna tanpa masalah sinkronisasi kecepatan tinggi,” ujar Nicky.

Alpha 9 III | FE 35mm F1.4 GM | 35 mm | 1/4000 dtk | F2.8 | ISO 200

Memancarkan setiap piksel dalam satu kali pemotretan

Bahkan dengan subjek yang bergerak cepat, Rana Global memastikan tidak adanya distorsi di semua bagian gambar. Hal ini ditunjukkan dalam foto sejenih kristal seorang atlet wushu yang sedang mengayunkan gada. Benda yang bergerak biasanya akan tampak tertekuk karena kecepatan di mana rana rolling menangkan suatu gambar. Namun demikian, gada tampak terlihat lurus sempurna ketika diayunkan, mengabadikan momen tersebut dengan kejelasan yang luar biasa.

Alpha 9 III | FE 35mm F1.4 GM | 35 mm | 1/5000 dtk | F2.8 | ISO 400

Dengan teknologi dan fitur yang inovatif, Alpha 9 III memungkinkan setiap fotografer untuk mengalahkan kecepatan dan menciptakan mahakarya yang langsung menafsirkan visi mereka menjadi kenyataan. Nicky sangat senang, terutama dengan kemampuan Alpha 9 III untuk dapat mengikuti alur kerja dirinya dan pergerakan cepat subjeknya.

Alpha 9 III | FE 50mm F1.4 GM | 50 mm | 1/10000 dtk | F2.8 | ISO 500

Memudahkan pencitraan pada masa depan

Dengan kecepatannya dan presisinya yang luar biasa, Nicky yakin bahwa Alpha 9 III akan meningkatkan kreativitas dirinya ke tingkat baru seiring perjalanannya dalam melakukan pemotretan dalam kondisi yang menantang, menampilkan subjek yang bergerak cepat. “Kamera Alpha 9 III telah meningkatkan hasil kerja komersial saya ke tingkat berikutnya dan kini saya terinspirasi untuk menciptakan hal yang lebih bagus,” ujarnya.

Status

Pending Approval

Produk

Unggulan

Alpha 9 III

Máy ảnh toàn khung hình với màn trập bao trùm

FE 35mm F1.4 GM

Ống kính cao cấp rộng G Master để chụp toàn khung hình

FE 50mm F1.4 GM

Ống kính cao cấp tiêu chuẩn G Master để chụp toàn khung hình

Article Theme

Glorious Germany through the lens of @withkhyun | Featuring FE 16-35mm F2.8 GM II

Calvin — Mon, 25 Mar 2024 03:01:23 +0000

Jerman yang memukau melalui lensa @withkhyun | Menampilkan FE 16-35mm F2.8 GM II

Calvin Mon, 03/25/2024 - 08:31

Article Categories

TIPS PROFESIONAL

Body Category

Alpha 7CR

Lens Category

FE 16-35mm F2.8 GM

Sorotan lensa | FE 16-35mm F2.8 GM II

Mengapa Seok-Hyun memilih FE 16-35mm F2.8 GM II

Tanya Jawab Perjalanan dengan Seok-Hyun

Pembuat film asal Korea Selatan Park Seok-Hyun, yang dikenal sebagai @withkhyun di Instagram, terkenal akan videografi perjalanan dan alam terbuka yang sinematik dan memukau. Dalam perjalanan terakhirnya, Seok-Hyun merangkum secara artistik berbagai jalan yang memikat dan arsitektur Jerman, yang dikenal kaya akan warisan budaya.

Temukan pendekatan Seok-Hyun yang kreatif saat dia berbagi pengetahuannya tentang bagaimana cara memanfaatkan lensa FE 16-35mm F2.8 GM II yang hebat untuk menunjukkan keberagaman dan pemandangan indah Jerman.

Sorotan lensa | FE 16-35mm F2.8 GM II

Abadikan momen dengan lensa FE 16-35mm F2.8 GM II yang serbaguna. Lensa zoom sudut lebar ini memiliki aperture maksimum yang lebar dari F2.8, yang memungkinkan fotografer mengambil gambar yang memukau bahkan dalam kondisi pencahayaan yang menantang. Fitur ini membuatnya menjadi pilihan yang andal untuk fotografi malam, pengaturan dalam ruang, atau dalam situasi apa pun di mana kamu perlu mempertahankan kualitas gambar dalam pencahayaan yang rendah.

Jarak Fokus: 16mm - 35mm
Jarak fokus minimum: 0,22 (W,T)m / 0,73 (W,T) kaki
Rasio pembesaran maksimum (x): 0,32
Berat: 547g

Alpha 7CR | FE 16-35mm F2.8 GM II | 18 mm | 1/30 sec | F2.8 | ISO 500

Meskipun ringan, lensa ini konsisten dalam memberikan resolusi yang tajam dan hasil yang memuaskan.”

Mengapa Seok-Hyun memilih FE 16-35mm F2.8 GM II

Seok-Hyun yakin bahwa lensa FE 16-35mm F2.8 GM II adalah pilihan yang tepat untuk mengabadikan setiap momen. Ini benar sekali terutama selama perjalanannya di Jerman, di mana dia dengan indah menangkap liburan yang penuh warna selama musim Natal. Walau memiliki desain yang ringan, lensa ini dengan konsisten memberikan resolusi tajam, memberikannya hasil yang sangat memuaskan, bahkan dalam kondisi pencahayaan rendah.

Alpha 7CR | FE 16-35mm F2.8 GM II | 35 mm | 1/50 sec | F2.8 | ISO 320

Tanya Jawab Perjalanan dengan Seok-Hyun

Peralatan apa yang kamu bawa dalam perjalanan ini?

Selama pengambilan gambar di Jerman, saya memilih kamera Sony Alpha 7CR dipasangkan dengan lensa FE 16-35mm F2.8 GM II. Saya mempertimbangkan jarak perjalanan saya dan kebutuhan akan bodi kamera resolusi tinggi, yang merupakan hal penting untuk pencetakan dan pameran di masa depan. Selain itu, saya memilih peralatan ini untuk menangkap foto pemandangan selama musim Natal, di mana kualitas gambar ultra-tinggi adalah suatu keharusan. Berkat beratnya yang ringan namun dengan kamera yang superior secara optik dan kombinasi lensa, saya bisa mencapai hasil yang luar biasa.

Alpha 7CR | FE 16-35mm F2.8 GM II | 35 mm | 1/50 sec | F2.8 | ISO 320

Alpha 7CR | FE 16-35mm F2.8 GM II | 35 mm | 6 sec | F2.8 | ISO 64

Apakah yang harus kamu perhatikan dalam pengambilan gambar di pencahayaan rendah?

Sebaiknya hindari pengaturan ISO yang tinggi pada situasi di mana banyak sekali cahaya merah. Mempertahankan gambar yang bersih adalah hal penting untuk dapat menyampaikan sisi emosional di setiap bagian gambar. Saya menyarankan merendahkan kecepatan rana sebisa mungkin untuk membantu menangkap gambar. Pengaturan ISO 400 atau lebih rendah itu sesuai, dan kecepatan rana 1/5 detik dapat digunakan tanpa menghasilkan keburaman, berkat dukungan teknologi optik.

Namun demikian, untuk mencapai hasil yang terbaik, penyesuaian white balance (WB) adalah hal yang penting. Daripada tergantung pada penyetelan otomatis, sempurnakan pencahayaan merah menggunakan filter temperatur warna.

Alpha 7CR | FE 16-35mm F2.8 GM II | 33 mm | 1/80 sec | F2.8 | ISO 2500

Lokasi mana yang paling berkesan?

Akhir tahun terasa seperti festival, di mana pun kamu berada. Ini saatnya bersiap untuk menyambut tahun baru dengan kegembiraan setelah semua kerja keras yang dilakukan sepanjang tahun. Saya ingin menangkap keseluruhan suasana bukan hanya tempat tertentu di foto-foto saya. Sebagaimana diharapkan, hasil fotonya bagus-bagus. Saya sangat senang dengan hasilnya ketika menggunakan Alpha 7CR bersama dengan FE 16-35mm F2.8 GM II, jadi saya bekerja lebih keras untuk menangkap gambar yang sempurna. Di antara gambar-gambar tersebut saya ingat keindahan suatu sore di pasar Natal Dresden, di mana semua lampu bersinar.

Alpha 7CR | FE 16-35mm F2.8 GM II | 33 mm | 1/80 sec | F2.8 | ISO 2500

Alpha 7CR | FE 16-35mm F2.8 GM II | 34 mm | 1/400 sec | F2.8 | ISO 2500

Saya suka mengabadikan momen unik yang dialami berbagai orang di seluruh dunia.”

Terinspirasi

Ketika membahas tentang rencana masa depannya, Seok-Hyun ingin memproduksi serangkaian karya fotografi yang membuat publik merasa terlibat langsung. Seperti hasil yang dicapainya selama musim Natal, tujuannya adalah untuk “ikut serta dalam kegiatan yang menginspirasi masyarakat melalui berbagai pengambilan gambar musiman.”

Produk

Unggulan

Alpha 7CR

Máy ảnh full-frame nhỏ gọn 61 MP

Article Theme

Tips for Creating Vlog and Comedy Videos With ZV-1F @mackenziemcintyre

geraldyeong — Mon, 18 Sep 2023 06:31:34 +0000

Tips Membuat Vlog dan Video Komedi dengan ZV-1F @mackenziemcintyre

geraldyeong Mon, 09/18/2023 - 12:01

Article Categories

ZV STORIES

Body Category

Alpha ZV-E10

"Hanya dengan mengganti Creative Look dan mengubah profil warna, kamera ZV-1F membantu saya mendapatkan keceriaan yang saya sukai dalam video-video saya."

Mackenzie McIntyre, seorang kreator konten dari Australia, menggunakan filter untuk meningkatkan tampilan profesional dalam videonya.

Dari Penonton Menjadi Kreator

Growing up, I used to watch a lot of gaming videos. This eventually inspired me to start creating my own content a few years later.

Tips Merekam Dalam dan Luar Ruangan

Creating content with the Sony ZV-1F has been super easy for me. I just use the tripod mount attachment, flip the screen towards me, press record on the mount and I’m good to go! Plus, the Bokeh Switch makes it simple to get accurate focus in my videos. Whether I’m indoors or outside, my videos always feel like they have levelled up with this dedicated camera.

Membuat Vlog Seperti Pro dengan ZV-1F

I really enjoy creating vlog-style and comedy videos on TikTok with the ZV-1F. It has helped make my videos look more professional with built-in LUTs which we often call filters. Just by switching up the Creative Look and altering the colour profiles, the ZV-1F camera has enabled me to get the touch of vibrancy that I love for my videos.

Produk

Unggulan

ZV-1F

Máy ảnh Vlog

Article Theme

Lainnya

Shoot on the Go Without a Tripod With ZV-1 @nourtorious_sass

geraldyeong — Mon, 18 Sep 2023 06:04:39 +0000

Merekam di Perjalanan Tanpa Tripod dengan ZV-1 @nourtorious_sass

geraldyeong Mon, 09/18/2023 - 11:34

Article Categories

ZV STORIES

Body Category

ZV-1

"Saya senang menggunakan kamera ZV-1 saya untuk membuat video audisi di perjalanan. Kamera ini cukup ringan untuk dibawa ke mana-mana dan kualitasnya bagus."

Noura Khadra, seorang aktris dari Arab Saudi, merekam konten di perjalanan menggunakan pegangan kamera karena dia sering menggerakkan tangannya ketika merekam.

Sekilas Tentang Noura

Status

Pending Approval

Di Perjalanan Tanpa Tripod

There’s a bluetooth grip for the ZV-1 camera, called the GP-VPT2BT. This has helped me a lot because I don’t have to lug a heavy tripod when I’m on the go. It’s very easy to use and you can control the actual camera through it.

Merekam Konten Permainan dan YouTube

Gaming feeds my love for a good challenge and problem solving, and it will forever be my most favourite form of entertainment. With that, I love creating YouTube videos of gameplay and game reviews.

As a gamer, the autofocus feature on the ZV-1 camera is very accurate and allows me to record with peace of mind, knowing that it is correctly focused on my face. It is also helpful because I move my hands a lot in my YouTube videos.

I also like to use my ZV-1 camera to create video auditions on the go. The camera is light enough to be carried everywhere and its video quality is great.

Mengabadikan Passion Saya dengan ZV-1

Status

Pending Approval

Produk

Unggulan

ZV-1

Máy ảnh nhỏ gọn được thiết kế để quay video thông thường

GP-VPT2BT

Tay cầm chụp ảnh kèm bộ điều khiển không dây

Article Theme

Lainnya

Document Better Quality Content With ZV-1 @di_immi

geraldyeong — Mon, 18 Sep 2023 06:02:03 +0000

Mendokumentasikan Konten Berkualitas Tinggi dengan ZV-1 @di_immi

geraldyeong Mon, 09/18/2023 - 11:32

Article Categories

ZV STORIES

Body Category

ZV-1

"Yang terbaik dari kamera ini adalah saya dapat membawanya ke mana-mana dengan mudah, dan bahkan membawanya di dalam saku."

Di Immi, seorang kreator konten yang berlokasi di Dubai, membawa kamera ZV-1 miliknya ke mana-mana untuk merekam tarian TikTok, tutorial riasan, dan olahraga sehari-harinya.

Sekilas Tentang Di Immi

Status

Pending Approval

Cara Membuat Konten yang Lebih Baik

As a content creator, I’m in love with my ZV-1 camera. The fully articulating LCD monitor flips and helps me to see myself while I’m taking videos. The grip for the camera also acts as a selfie stick, allowing me to walk around easily while filming my content. The active stabilisation makes the final result pleasant and not jarring or jumpy when I’m walking around.

It’s the perfect camera for content creators like me!

Tetap Serbaguna dan Kreatif

Whether I’m filming my TikTok dances, makeup tutorials or daily routine workouts, the ZV-1 camera helps me film good quality content.

The best thing about it is that I can easily take my camera everywhere with me and even carry it inside my pocket.

Merekam di Perjalanan dengan ZV-1

Status

Pending Approval

Produk

Unggulan

ZV-1

Máy ảnh nhỏ gọn được thiết kế để quay video thông thường

GP-VPT2BT

Tay cầm chụp ảnh kèm bộ điều khiển không dây

Article Theme

Lainnya

Document the City Life With ZV-1 @nehascape

geraldyeong — Mon, 18 Sep 2023 05:14:15 +0000

Mendokumentasikan Kehidupan Kota dengan ZV-1 @nehascape

geraldyeong Mon, 09/18/2023 - 10:44

Article Categories

ZV STORIES

Body Category

ZV-1

"Saya senang membuat konten yang berkaitan dengan banyak hal, dan kamera ZV-1 membantu saya melakukannya karena ukurannya praktis dan mudah digunakan."

Di Kota San Francisco yang berangin, Neha Rathi membagikan caranya membuat konten yang jujur dan terdengar jelas.

Sekilas Tentang Neha

Status

Pending Approval

Mendokumentasikan Kehidupan Kota

I’ve been living in San Francisco for a few months and balancing out my full-time 9-to-5 job with my digital content creation life. I like to keep my content as relatable as possible and the ZV-1 camera allows me to do just that because of its compact size and ease of use.

While I’m out and about in the windy city of San Francisco, the fuzzy mic windscreen really helps with the video quality in my daily vlogs.

If you are a budding content creator like me, don’t focus on creating the next viral content – create what you love!

I would suggest being as authentic as possible and focusing on consistency in the beginning to build a reliable and long-term audience.

Mengabadikan Kota dengan ZV-1

Status

Pending Approval

Produk

Unggulan

ZV-1

Máy ảnh nhỏ gọn được thiết kế để quay video thông thường

Article Theme

Lainnya

Create Stunning Beauty Videos With ZV-1 @kimdaoblog

geraldyeong — Mon, 18 Sep 2023 04:42:48 +0000

Menciptakan Video Indah dan Luar Biasa dengan ZV-1 @kimdaoblog

geraldyeong Mon, 09/18/2023 - 10:12

Article Categories

ZV STORIES

Body Category

ZV-1

"Kamera ini sangat ramah pengguna dan bisa diambil dan digunakan siapa pun."

Kim Dao, seorang kreator konten dari Australia, menggunakan berbagai fitur untuk mendapatkan efek bokeh yang indah di latar belakang.

Sekilas Tentang Kim Dao

Status

Pending Approval

Tips Mudah untuk Video Kecantikan

Though I create all sorts of content, beauty videos are one of the main things I do and it can be very time-consuming. Fortunately, the ZV-1 camera has a feature called Product Showcase that makes this process much faster. All I have to do is turn it on and any product that I put in front of the camera will immediately come into focus. Doing this will also create a beautiful bokeh effect in the background.

Impressed? Here are some other cool features that I’d love to share with you guys:

Status

Pending Approval

Mengabadikan Kisah Tanpa Bantuan, dengan ZV-1

I make a wide range of content! This includes travel, vlogs, lifestyle, beauty, fashion and even gaming videos. Thanks to the ZV-1 camera, I can now easily juggle between all these types of content.

As a content creator, I generally have to film everything by myself. I don’t have a crew to help me. But that’s okay because the camera has an array of features that can help vloggers like me create on the go. It is such a user-friendly camera that anyone can just pick up and use.

ZV-1 Sangat Cocok untuk Vlog

Status

Pending Approval

Produk

Unggulan

ZV-1

Máy ảnh nhỏ gọn được thiết kế để quay video thông thường

Article Theme

Lainnya

How To Create the Perfect Timelapse With ZV-1 @akshi_singh

geraldyeong — Mon, 18 Sep 2023 03:54:05 +0000

Cara Membuat Timelapse Sempurna dengan ZV-1 @akshi_singh

geraldyeong Mon, 09/18/2023 - 09:24

Article Categories

ZV STORIES

Body Category

ZV-1

"Saya senang karena ZV-1 cukup kecil untuk dibawa-bawa, tapi masih sangat bagus untuk mengabadikan berbagai pemandangan. Kamera ini telah membantu saya berbagi kisah dengan mudah, tanpa kehilangan esensi dari suatu momen."

Akshi Singh, seorang mahasiswa pascasarjana teknik kimia dari Afrika Selatan, senang merekam dengan cahaya redup untuk mengabadikan guratan cahaya yang memesona, yang menonjolkan perspektif menarik dari pemandangan biasa.

Sekilas Tentang Akshi

Status

Pending Approval

Tips dan Trik dengan ZV-1

Membuat Rekaman Timelapse Sempurna

Whether it’s filming art vlogs or capturing a magical sunrise/sunset, the ZV-1 camera is perfect for timelapse shots.

To create a timelapse, I use the ‘interval shoot’ function. I input the desired number of frames and duration between the shots and start shooting. I make use of the shooting grip as a tripod for added stability while the timelapse is being shot. This creates a collection of high-quality still images, which can be edited into a timelapse video.

I love nature, travelling to new places, and having adventures! When I’m out exploring or on a hike, the ZV-1 camera is ideal to bring along because of its compact size. I am able to save my favourite camera modes which is perfect for taking quick photos and videos.

Fitur-Fitur ZV-1 yang Perlu Digunakan

With the ZV-1 camera, I can create montage videos of my adventures and capture photos of dynamic sceneries. Some of my favourite shots are of low-light scenes. I frequently use the ZV-1 camera to take long exposure shots of the city at night. This creates mesmerising light streaks that bring about an interesting perspective of a typical scene.

I also like that this camera is small enough to carry around but still powerful enough to capture different scenes – this has helped me share my stories easily without losing the essence of the moment.

Menerapkan Seni dalam Kamera ZV-1 Saya

Status

Pending Approval

Produk

Unggulan

ZV-1

Máy ảnh nhỏ gọn được thiết kế để quay video thông thường

Article Theme

Lainnya

The New SELP1635G Is the World’s Lightest Full-Frame F4 Wide-Angle Power-Zoom Lens

sneha — Tue, 30 Aug 2022 07:59:09 +0000

SELP1635G Baru, Lensa Power-Zoom Sudut Lebar F4 Full-Frame Paling Ringan di Dunia

sneha Tue, 08/30/2022 - 13:29

Article Categories

ULASAN

Begitu ringan dan serbaguna, lensa teranyar FE PZ 16-35mm F4 G (SELP1635G) menawarkan visual, kualitas, dan kontrol yang halus. Lensa ini dirancang dengan sistem power zoom baru yang dikemas dalam sebuah lensa ultra-ringan dan ringkas yang ideal untuk penggunaan oleh kru kecil atau dalam pemotretan solo. Tim Mobile01 baru-baru ini berkesempatan mengulasnya, dan betapa senangnya kami dapat menjajal lensa power zoom sudut lebar F4 full-frame paling ringan di dunia ini. 

“Dengan keunggulan tambahan berupa power zoom, internal zoom, dan bobot ultra ringan, juga harga yang sangat bersaing dengan lensa G Master (GM), belum lagi kemampuannya yang sangat baik untuk mengendalikan efek breathing sehingga meminimalkan goyangan akibat perubahan jarak fokus serta struktur ring aperture variabel yang dapat diputar hingga jarak tak terhitung (infinite), kami yakin lensa ini akan menjadi andalan fotografer dinamis di masa depan!” ulas tim Mobile01. 

Penampilan dan Fitur SELP1635G

SELP1635G mungkin terlihat seperti lensa zoom ultra lebar lainnya, tapi bersiaplah untuk dibuat takjub oleh berbagai fiturnya yang luar biasa. Mari kita mulai dengan eksteriornya! Lensa ini dibungkus dengan material plastik yang diperkuat, sehingga menghasilkan bodi yang lebih ringan dan mudah dibawa-bawa. Eksterior ini, menurut Mobile01, “harus menjadi patokan untuk semua lensa E-mount, bahkan juga lensa GM.” SELP1635G memiliki bobot hanya 353 gram dengan dimensi 88,1 x 80,5 mm. 

Lensanya sendiri dilapisi dengan fluorine dan memiliki struktur optik yang terdiri dari 12 kelompok dan 13 elemen, dua lensa asferis AA yang canggih, satu lensa ED dispersi rendah, satu lensa super ED dispersi rendah, satu lensa asferis, satu lensa asferis ED dispersi rendah, dan beberapa lapisan pelapis pada kelompok lensa. Dengan tujuh bilah aperture dan pembesaran yang ditingkatkan menjadi 0,23x, pengguna dapat menikmati performa lensa yang ditingkatkan sekaligus fleksibilitas selama pemotretan. Untuk tim Mobile01, peningkatan ini “jauh lebih praktis daripada sebelumnya, yakni 0,19x pada SEL1635Z.”

Alpha 7 IV | FE PZ 16-35mm F4 G | 35mm | 1/400s | F4 | ISO100

Sebuah contoh dari pembesaran optimal dan bokeh di luar fokus

Mobile01 mengakui kemampuan zoom SELP1635G yang mengagumkan, termasuk performa ring zoom fisik pada lensa, tombol yang dapat dikustomisasi pada bodi, sentuhan pada layar dan bahkan tuas zoom. Kecepatan zoom lensa ini ditentukan oleh seberapa dalam tuas zoom ditekan, tapi bisa juga diubah melalui menu. Artikel yang mengulas lensa ini juga menyebutkan bahwa “tombol focus hold”, yang memungkinkan pengguna untuk lebih terhubung dengan perangkat mereka melalui fitur kustomisasi fungsi yang tersedia pada menu tombol kustomisasi di dalam bodi. Lensa ini juga memiliki fitur focus mode switch, yang dirancang untuk memudahkan pergantian dari mode Auto Focus ke Manual Focus, dan sebaliknya. 

Fitur lain dari SELP1635G yang menarik perhatian Mobile01 adalah Iris Lock, yang memastikan bahwa aperture sepenuhnya dikontrol oleh bodi kamera. Hal ini mencegah perubahan exposure yang tak diinginkan di tengah-tengah proses syuting. Mobile01 amat kagum akan fitur ini dan memprediksikan bahwa “Di masa yang akan datang, struktur Iris Lock ini amat mungkin menjadi standar untuk lensa dengan ring aperture bawaan.” 

“SELP1635G dirancang untuk menjadi lensa yang anti debu dan air. Ring luar dari lensa belakang memiliki cincin karet sehingga lebih rapat dan mencegah masuknya debu dan air. Selain itu, lensa ini tersambung dengan sangat erat kepada bodi,” jelas Mobile01 dalam ulasannya. 

Alpha 7 IV | FE PZ 16-35mm F4 G | 16mm | 1/300s | F4 | ISO 1250

Selfie satu tangan

Sebagai lensa yang ultra ringan, pengguna tidak perlu bersusah payah saat akan memotret, bahkan saat mengambil foto selfie. Pada jarak hanya sepanjang lengan, pengguna dapat berfoto dengan hingga lima orang teman, berkat kemampuan sudut lebar dari lensa ini. Saat dipasangkan dengan Alpha 7 IV, berat gabungannya hanya sekitar satu kilogram. “Ini merupakan kombinasi hebat untuk pecinta alam dan pendaki gunung; bobotnya sangat ringan dan mutu gambar yang dihasilkan sangat baik. Lensa ini juga sangat baik untuk merekam, jika dipasangkan dengan tripod,” papar Mobile01. 

Dolly Zoom 

Dolly zoom adalah sebuah teknik visual di mana ketika kamera didorong mendekat atau ditarik menjauh dari subjek, lensa zoom akan bergerak menyesuaikan sudut sehingga ukuran subjek dalam bingkai tetap sama di sepanjang sekuens gambar. Singkatnya, orang yang berada di balik kamera melakukan zoom in sembari bergerak menjauh atau zoom out sambil mendekati subjek, guna menciptakan kesan seolah adegan tersebut diregangkan. Teknik lensa ini kerap muncul dalam film-film klasik. Lihat video Mobile01 di bawah ini untuk memahami Dolly Zoom! 

“Kami tidak punya alat penggeser. Kedua video itu direkam sambil mengontrol panjang fokus dengan power zoom menggunakan tangan, dan berkat power zoom untuk kontrol, kami dapat menghasilkan efek zoom yang konstan dan mengalir,” jelas tim Mobile01. 

PERBANDINGAN (SELP1635G vs. SEL1635Z) 

SEL1635Z diluncurkan pada tahun 2014, dan dengan segera menjadi salah satu lensa F4 full-frame terbaik. Mobile01 menyebutkan bahwa baik SEL1635Z maupun SELP1635G memiliki kesan lensa yang berbeda, kemudian mereka membandingkan keduanya. Mari kita ikuti pengamatan Mobile01 mengenai perbedaan antara kedua lensa ini! Pertama-tama, penampilannya. 

Penampilan 

Hanya dengan melihat sekilas pada kedua lensa ini, kita dapat menebak material yang digunakan untuk eksteriornya. Di satu sisi, SELP1635G dibuat dengan plastik yang diperkuat, sehingga bobotnya lebih ringan. Sementara itu, SEL1635Z memiliki tampilan logam yang kokoh, dengan keseluruhan bodi lensa, termasuk ring focus dan ring zoom, terbuat dari logam. Hal ini sangat berpengaruh pada bobotnya. 

“SELP1635G lebih pendek kira-kira 10,4 mm dan lebih ringan 165 gram dari SEL1635Z, dan struktur internal zoom pada lensa ini membuatnya mudah dibawa dan digunakan, sementara SEL1635Z memiliki zoom 16 mm dan lensanya dapat terentang lebih jauh. Kedua lensa ini memiliki bukaan lensa depan 72 mm. SEL1635Z dilengkapi dengan fitur bawaan Optical Image Stabilisation (OSS), yang merupakan fitur langka pada lensa sudut ultra lebar,” tulis Mobile01 dalam ulasannya. 

Kecepatan Pemfokusan

SELP1635G menggunakan motor XD linear, yang mendukung proses pemotretan 30 frame per second (FPS) dan perekaman video 4K 120P dengan Alpha 1. Mobile01 menguji dan membandingkan kecepatan pemfokusan dari kedua lensa pada panjang fokus 35 mm, dan menemukan bahwa perbedaannya tak kentara pada fokus tunggal AF-S. Akan tetapi, ketika diubah ke AF-C, sensitivitas SELP1635G terbukti karena lensa ini dapat dengan segera dan dengan akurat mengunci fokus ke manapun bingkai fokus diarahkan. 

Lihat perbandingannya berikut ini: 

SELP1635G

SEL1635Z

Efek Breathing 

Mobile01 juga menguji breathing fokus kedua lensa, dan hasilnya mereka merekomendasikan SELP1635G. “Manajemen breathing fokus pada SELP1635G sangat menakjubkan, khususnya ketika dipasangkan dengan fungsi breathing compensation dari Alpha 7 IV,” ulas Mobile01. 

Tim Mobile01 menguji kedua lensa tanpa mengaktifkan fitur breathing compensation dari Alpha 7 IV, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Saat dibandingkan, mereka menemukan bahwa SEL1635Z juga menghasilkan breathing compensation yang baik, tapi SELP1635G memiliki kontrol breathing yang lebih baik. “Hasilnya akan lebih baik lagi jika fungsi breathing compensation Alpha 7-IV diaktifkan.”

SELP1635G

SEL1635Z

Jangkauan Sudut Lebar 

Ketika membandingkan jangkauan sudut lebar, Mobile01 memperhatikan bahwa masing-masing lensa memiliki panjang fokus secara fisik dan sudut bidik berbeda. Meski tim tidak memiliki alat untuk mengetahui dengan pasti berapa tepatnya perbedaan antara sudut kedua lensa, mereka mengatakan bahwa siapa pun dapat melihat dengan jelas bahwa jangkauan SEL1635Z lebih pendek 1-2 mm. Ketika kedua lensa disetel pada sudut 35 mm, perbedaannya tidak terlalu kentara, tapi dalam pengaturan sudut ultra lebar, Mobile01 begitu takjub dengan perbedaan yang dihasilkan oleh selisih 1 mm saja!

Lihat sendiri perbedaannya berikut ini:

SELP1635G | 16mm

SEL1635Z | 16mm

SELP1635G | 35mm

SEL1635Z | 35mm

Deformasi Sudut Lebar 16 mm 

“Jika kita lihat foto-foto yang dihasilkan, tampak jelas perbedaan antara SELP1635G dan SEL1635Z sebelum dan sesudah kalibrasi. Ini adalah strategi pabrikan, karena akan lebih mudah mengandalkan kamera untuk ‘kompensasi lensa’ daripada ‘pengurangan dispersi' untuk distorsi barel,” jelas Mobile01.

Oleh sebab itu, tim pengulas menyimpulkan bahwa SELP1635G mengerahkan upaya lebih keras untuk mengurangi dispersi kromatik karena kamera akan tetap menghasilkan panjang fokus 16 mm tanpa memengaruhi sudut lebar.

SELP1635G | Post-calibration

SELP1635G | Pre-calibration

SEL1635Z | Pre-calibration

SEL1635Z | Post-calibration

Resolusi (Alpha 7 IV, 61MP) 

Untuk uji perbandingan resolusi yang lebih akurat, Mobile01 menggunakan Alpha 7 IV 61MP untuk proyek ini. “Foto berikut ini adalah hasil crop area 720 x 840 dari 61MP, dan kami cukup terkejut melihat hasilnya. SEL1635Z, yang diluncurkan tahun 2014, tidak terlihat lebih tua dari Alpha 7 IV dan sebanding dengan generasi barunya SELP1635G. Sungguh luar biasa bahwa lensa dengan performa tinggi seperti itu diluncurkan pada era ketika resolusi maksimum hanya 36MP (Alpha 7R)!” tulis Mobile01, mengungkapkan kekagumannya. 

Aperture aktif dari SELP1635G pada pengaturan sudut lebar adalah antara F4 dan F16, yang hampir sama dengan SEL1635Z. Akan tetapi, ketika Mobile01 merentangkan panjang fokus hingga 35 mm, perbedannya menjadi jelas. “SELP1635G dapat digunakan dengan Alpha 7 IV 61MP pada aperture F4 hingga F16 tanpa masalah. Dengan SEL1635Z, kami merekomendasikan aperture F4 sampai F5.6, karena mutu gambar akan menurun secara nyata mulai dari F8,” ulas Mobile01. 

SELP1635G | 16mm | F4

SEL1635Z | 16mm | F4

SELP1635G | 16mm | F22

SEL1635Z | 16mm | F22

SELP1635G | 35mm | F4

SEL1635Z | 35mm | F4

Pengurangan Aberasi Kromatik (Alpha 7 IV, 61MP) 

Foto-foto berikut ini adalah hasil crop area 720 x 480 dari sebuah foto 61MP. “SELP1635G menggunakan lensa ED dispersi rendah, satu lensa super ED dispersi rendah, dan satu lensa asferis ED dispersi rendah. Meski demikian, kedua lensa ini adalah lensa zoom dengan aperture F4 yang konstan, bukan lensa aperture besar, sehingga dispersi seharusnya bukan masalah besar,” jelas Mobile01. 

Di bagian tengah gambar pada aperture F4 penuh, terdapat garis-garis tepi ungu yang ditangkap oleh kedua lensa, namun tidak kentara. Sementara itu, Mobile01 menemukan bahwa dispersi benar-benar berkurang mulai dari F5.6. Mereka juga memperhatikan bahwa ada sedikit aberasi kromatik horizontal pada foto yang dihasilkan SELP1635G, sementara foto yang dihasilkan SEL1635Z tampak sedikit keunguan hingga berangsur-angsur membaik pada aperture F11.

SELP1635G | F4

SEL1635Z | F4

SELP1635G | F22

SEL1635Z | F22

Ketahanan Flare (Alpha 7 IV, 61MP) 

Dalam fotografi, diketahui bahwa lensa sudut lebar biasanya dirancang agar lebih tahan terhadap cahaya yang terang (flare), seperti matahari. Dalam bagian ini, Mobile01 membandingkan pelapis multi-lapisan Sony dan pelapis Zeiss T*, dan menyimpulkan bahwa pelapis T* adalah fitur yang patut diperhatikan. Hasil menunjukkan bahwa tingkat flare bervariasi antara kedua lensa, dan tim pengulas menyatakan bahwa SEL1635Z menghasilkan gambar dengan tampilan yang lebih tenang dalam hal bintik-bintik cahaya dan bayangan (ghosting).

SELP1635G | F4

SEL1635Z | F4

SELP1635G | F22

SEL1635Z | F22

Pola Starburst (Alpha 7 IV, 61MP) 

Di awal sudah disebutkan bahwa kedua lensa memiliki tujuh bilah aperture. Berdasarkan uji perbandingan yang dilakukan Mobile01, pengulas menemukan bahwa mulai dari aperture F4 ke atas, SELP1635G menghasilkan sedikit semburat cahaya (starburst). Sementara, ketika mereka mengurangi aperture ke F5.6, lensa menghasilkan 14 semburat cahaya, dengan ekor yang meruncing indah, menyerupai bentuk bulu babi. SEL1635Z, di sisi lain, menghasilkan semburat cahaya yang bercabang pada F22.

Mobile01 lebih lanjut mencatat bahwa semburat cahaya yang dihasilkan oleh SELP1635G adalah semburat yang ideal untuk fotografer lanskap.

SELP1635G | F22

SEL1635Z | F22

Kesimpulan

“Saya sedikit terkejut dengan penampilan SELP1635G. Setelah pembaruan terakhir dari FE 70-200mm F2.8 GM OSS II (SEL70200GM2), saya ingat bahwa itu adalah waktunya memperbarui lensa GM juga. Saya tadinya berharap SEL2470GM2 akan muncul pertama kali, tapi sungguh tak disangka bahwa ternyata mereka menambahkan lensa sudut ultra lebar lainnya ke dalam rangkaian produk yang diluncurkan beberapa tahun terakhir ini,” kisah Mobile01 dalam ulasannya. 

Mobile01 memperhatikan bahwa penambahan SELP1635G ke dalam rangkaian lensa sudut ultra lebar Sony—SEL1635Z, SEL1224G, SEL1635GM, SEL1224GM, dan lensa panjang fokus tetap SEL14F18GM—membuat daftar ini semakin lengkap. “Jumlah lensa yang ada dalam rangkaian ini sudah jelas merupakan yang terbanyak dalam pasar MILC, tapi di sisi lain ini membuat lensa kelas dua semakin sulit bersaing,” jelas tim Mobile01. 

“Meskipun ini bukan lensa GM, kemampuannya tidak bisa dianggap enteng, dan penggunaan tujuh lensa khusus menunjukkan perhatian dan ekspektasi dari pabrikan pembuat lensa ini,” ujar Mobile01. “Lensa G memiliki struktur fokus internal. Tapi sangat jarang kita menemukan lensa semacam ini yang memiliki zoom internal, khususnya dengan tuas power zoom, dan dengan bobot 353 gram, merekam video menjadi mudah dengan bantuan tripod karena power zoom memunginkan proses zoom yang stabil dan menghasilkan tampilan yang lebih alami pada layar.” 

SELP1635G adalah lensa ideal untuk pencipta konten yang menghasilkan foto maupun video. Dengan dukungan kamera Alpha, seperti Alpha 7 IV yang hadir dengan resolusi 61MP, lensa ini dapat membantu fotografer dan videografer untuk mendapatkan hasil optimal dengan visual resolusi tinggi.

Motor XD linear dari lensa ini juga merupakan fitur yang membuat Mobile01 terkagum-kagum. Pengulas berbagi pengalamannya bahwa berkat motor XD linear ini, AF-C diakselerasi secara signifikan, sehingga fokus kontinu terasa sangat mudah. Mereka kembali menekankan betapa hebatnya lensa spektakuler ini ketika dipasangkan Alpha 7 IV yang sama ganasnya. Namun, tim pengulas juga menyarankan untuk mencoba memasangkan SELP1635G dengan Alpha 7S III dan FX3 jika pengguna memiliki kebutuhan perekaman yang lebih canggih.

“Jika Anda mencari lensa ultra lebar E-Mount yang ideal dan tidak perlu khawatir mengenai anggaran, saya pikir SELP1635G adalah pilihan yang tepat. Karena Sony Taiwan jarang mengecewakan konsumen terkait harga dalam beberapa tahun terakhir, saya menantikan harga yang bagus dan menarik untuk penggemar Sony saat lensa ini mulai dijual!” tutup Mobile01.

FE PZ 16-35mm F4 G SAMPLE PHOTOS

Alpha 7 IV | FE PZ 16-35mm G | 19mm | 1/80 sec | F4| ISO 800

Alpha 7 IV | FE PZ 16-35mm G | 35mm | 1/500 sec | F4| ISO 100

Alpha 7 IV | FE PZ 16-35mm G | 31mm | 1/40 sec | F4| ISO 250

Alpha 7 IV | FE PZ 16-35mm G | 22mm | 1/320 sec | F4| ISO 100

Alpha 7 IV | FE PZ 16-35mm G | 35mm | 1/800 sec | F4| ISO 100

Produk

Unggulan

Alpha 1

Máy ảnh toàn khung hình có độ phân giải và tốc độ tuyệt vời

Alpha 7R III

Máy ảnh toàn khung hình có độ phân giải cao 42MP

FE 14mm F1.8 GM

Ống kính cao cấp siêu rộng G Master để chụp toàn khung hình

FE 35mm F1.4 ZA

Ống kính cao cấp rộng ZEISS để chụp toàn khung hình

Sonnar T* FE 55mm F1.8 ZA

Ống kính cao cấp tiêu chuẩn ZEISS để chụp toàn khung hình

FE 16-35mm F2.8 GM

Ống kính thu phóng rộng G Master để chụp toàn khung hình

FE 85mm F1.4 GM

Ống kính cao cấp tele tầm trung G Master để chụp toàn khung hình

FE 70-200mm F2.8 GM OSS

Ống kính zoom tele dòng G dành cho máy ảnh Full frame

Article Theme

Lainnya

The Family Archive: Breathing Life Into Inanimate Objects

sneha — Thu, 18 Aug 2022 06:41:10 +0000

The Family Archive: Memberi Nyawa Pada Benda Mati

sneha Thu, 08/18/2022 - 12:11

Article Categories

Unggulan

Rangkaian karya visual Aisha Nazar yang berjudul The Family Archive merupakan koleksi gambar benda mati (still life) yang menggugah benak pemirsanya melalui penataan visual yang menyajikan kisah tentang keluarganya. Menggunakan konsep potret material, rangkaian foto ini menampilkan barang-barang milik keluarga Aisha yang telah dikumpulkan selama bertahun-tahun. Setiap gambar dalam rangkaian ini menyoroti bagaimana koleksi benda dapat bercerita tentang orang yang memilikinya. Dalam upaya Aisha untuk memanusiakan potret material ini, pemirsa dapat melihat adanya sejumlah fitur yang muncul berulang kali. Dalam setiap komposisi gambar, ada satu tangan yang melakukan gerakan tertentu beserta sejumlah barang yang ditata secara teliti, sehingga dengan segera pemirsa dapat mengenalinya sebagai satu dari anggota keluarga Aisha. 

Di satu sisi, koleksi gambar ini juga merupakan cara Aisha untuk memberikan penghormatan pada keluarganya. 

Alpha 7C | FE 40mm F2.5 G | 1/160 sec | F16 | ISO 100

“Khatija” 
Sang ibu yang elegan, ayu dan lembut. 
Pekerjaan: Pembuat kue

The Family Archive adalah sajian fotografi still life yang memesona. Apa kisah di balik koleksi ini? 

Konsep dari The Family Archive melibatkan riset dan eksperimen dengan penggunaan benda mati dalam fotografi. Pada waktu itu, saya sedang menyiapkan sebuah proyek fotografi untuk suatu pameran di Kuala Lumpur. Saya menyadari bahwa saya ingin mengubah dan menantang diri sendiri untuk membuat portret dan gambar still life menarik secara visual. Saya memutuskan untuk memadukan dua genre fotografi tersebut lalu menyajikannya dengan cara yang mudah dipahami pemirsa. Dengan The Family Archive, saya ingin memantik pemikiran dan imajinasi terkait cara orang memandang benda-benda pribadi dan bagaimana barang yang mereka miliki dapat berkisah banyak tentang mereka.  

Koleksi ini mengajak kita mewawas diri tentang betapa dalam hubungan psikologis kita dengan barang-barang yang kita miliki. 

Alpha 7C | FE 40mm F2.5 G | 1/160 sec | F16 | ISO 100

“Nazar”  
Sang ayah yang murah hati, santai dan menyenangkan. 
Pekerjaan: Pensiunan pengusaha 

Foto still life biasanya dapat berkisah banyak melalui satu tampilan visual yang kuat. Menurut Anda, apakah kemampuan berkisah merupakan elemen penting dari sebuah foto still life? 

Ini mungkin kedengarannya klise, tapi ada alasannya mengapa orang kerap mengatakan bahwa satu gambar sama dengan seribu kata. Di balik sebagian besar foto, atau mungkin semuanya, selalu ada kisah atau alasan. Bagi saya, bahkan sebuah alasan kecil atau konyol merupakan satu kisah tersendiri.  

Beberapa foto still life menggunakan simbolisme untuk menghasilkan efek berkisah secara visual. Foto-foto seperti ini biasanya merupakan gambar yang berdiri sendiri dan kaya akan berbagai objek, warna dan bentuk yang saling terikat untuk menciptakan harmoni visual. Di sisi lain, ada foto still life yang menampilkan sebuah karya dan menceritakan sebuah kisah abadi dengan tema tertentu, sehingga menghasilkan sebuah kohesi. Karya seperti ini akan menciptakan sebuah pengalaman yang menarik bagi pemirsanya.   

Pemberian keterangan (caption) juga penting untuk menambahkan lapisan terakhir pada kisah yang ingin disampaikan. Dalam The Family Archive, selain karakter dari masing-masing anggota keluarga, saya juga menambahkan keterangan tentang pekerjaan mereka. Saya merasa pekerjaan mereka membuat narasi menjadi sedikit lebih menarik, dan memberikan kedalaman karakter bagi sosok yang ditampilkan. Keterangan mengenai pekerjaan mendorong pemirsa untuk berdialog seru dengan dirinya sendiri dan/atau dengan orang lain mengenai apakah pekerjaan tersebut berhubungan langsung dengan benda-benda kepemilikan yang ditampilkan dalam gambar. Pada akhirnya, penambahan hal kecil pada keterangan ini memberikan nyawa pada gambar diam tersebut, serta lebih banyak perspektif kepada kehidupan pribadi sosok yang menjadi subjek foto. 

Meskipun pemberian keterangan merupakan aspek penting untuk memperluas dan membagikan makna dari sebuah foto still life, visual dan komposisi foto juga harus cukup kuat sehingga foto itu sendiri, tanpa keterangan, dapat bercerita banyak. 

Alpha 7C | FE 40mm F2.5 G | 1/160 sec | F16 | ISO 100

“Shehnaz” 
Si sulung yang suka bereksperimen, berkarisma, dan penuh semangat.
Pekerjaan: Manajer Pemasaran

Sekarang kita akan berbicara tentang menciptakan visual yang kuat dalam berkisah. Seluruh elemen dalam foto, seperti komposisi dan pencahayaan, akan segera menentukan alur sebuah cerita. Adakah tips untuk memanfaatkan elemen-elemen ini guna menampilkan sebuah kisah visual secara lebih efektif? 

Saya perlu waktu tiga bulan untuk menyelesaikan proyek The Family Archive, yang terdiri dari delapan foto—diawali dengan sebuah gagasan untuk menyusun sebuah konsep konkret, kemudian pemotretan dan pengeditan pascaproduksi. Karena proyek ini melibatkan beberapa anggota keluarga saya, saya banyak berdiskusi dengan mereka masing-masing mengenai bagaimana kami akan mengkurasi gambar yang paling tepat menceritakan kisah mereka. Semua barang dipilih dengan cermat untuk memastikan bahwa mereka adalah benda-benda yang paling menggambarkan pemiliknya. Termasuk juga menentukan warna kain yang digunakan sebagai latar belakang untuk mengeluarkan aura tak terucapkan dari seseorang. 

Meski begitu, saya percaya bahwa resep untuk berkisah secara efektif menggunakan visual adalah memulai dengan sebuah rencana. Perencanaan merupakan bagian yang amat penting yang akan memberikan struktur dan kontrol yang diperlukan seseorang untuk menciptakan dan mengembangkan sebuah narasi. Semakin banyak pemikiran yang Anda tuangkan dalam visi, akan semakin indah foto yang Anda hasilkan. Jadi, susunlah sebuah visi yang solid, pahami tema sedalam yang Anda bisa, visualisasikan frame Anda, pertimbangkan alat yang paling baik untuk pemotretan tersebut lalu rencanakan pencahayaan Anda. 

Alpha 7C | FE 40mm F2.5 G | 1/160 sec | F16 | ISO 100

“Muzil”  
Suami saya yang selalu ingin tahu, sabar dan logis. 
Pekerjaan: Akuntan 

Sebagai contoh, pikirkan lensa apa yang akan digunakan untuk memastikan keseragaman di seluruh rangkaian foto, dan sumber pencahayaan apa yang paling cocok, apakah alami atau buatan. Jika jawabannya adalah pencahayaan alami, Anda sebaiknya mempertimbangkan kapan Anda akan memotret dan bagaimana pengaruh waktu terhadap keseluruhan nada warna dari foto Anda. Menyatukan seluruh gagasan dalam selembar kertas, bahkan meskipun bentuknya hanya sketsa kasar, akan sangat membantu Anda. 

Terakhir, saatnya eksekusi, dan penting untuk diingat bahwa tak masalah jika Anda tidak langsung mendapatkan hasil sempurna pada bidikan pertama. Teruslah memotret, ubah komposisi dan bereksperimenlah dengan berbagai pengaturan kamera sampai Anda merasa puas dengan hasilnya.

Anda menggunakan kamera Alpha 7C dengan lensa FE 40mm F2.5 G untuk membuat koleksi ini. Bagaimana peran kombinasi kamera dan lensa ini dalam mewujudkan visi Anda?

Dalam The Family Archive, semua foto diambil dengan bantuan tripod dan pencahayaan buatan. Saya sengaja meredupkan cahaya untuk mendapatkan nuansa remang-remang dan misterius, dan saya tahu Alpha 7C dapat melakukan ini dengan sempurna. Dengan rentang fokus 40mm pada sensor full-frame Alpha 7C, konsep yang ada dalam benak saya tersampaikan secara sempurna. Menyingkap bayangan dapat dilakukan dengan mudah pada proses pascaproduksi, berkat sensor full-frame luar biasa dan rentang dinamis Alpha 7C, sehingga semua detail yang tertangkap secara menakjubkan terungkap. Untuk foto berjudul “Aisha”, yaitu foto saya sendiri, saya menggunakan aplikasi seluler Imaging Edge untuk memotret dari jarak jauh. Menyenangkan sekali! Kamera dengan cepat dan akurat menentukan autofokus saat menyorot tangan saya, dan terus mengunci fokus bahkan ketika tangan saya bergerak.

Alpha 7C | FE 40mm F2.5 G | 1/160 sec | F16 | ISO 100

“Aisha” 
Saya sendiri, anak kedua yang berjiwa petualang, mandiri dan pemberani. 
Pekerjaan: Fotografer  

Duet spektakuler Alpha 7C dan lensa FE 40mm F2.5 G sangat sempurna untuk fotografi kasual. Kombinasi ini terutama unggul pada aspek desain yang ringkas dan ringan, sehingga saya dapat dengan mudah berpindah posisi dan menyesuaikan pengaturan. Selain itu, saya tidak perlu khawatir tentang bobot mati setelah berjam-jam memotret di lokasi yang berbeda. Layar vari-angle juga merupakan fitur yang luar biasa. Karena semua gambar dibidik setinggi pinggang dengan sudut yang hampir tegak lurus, layar yang dapat dimiringkan ini memudahkan saya saat memeriksa bidikan.

Untuk lensanya, panjang fokus lensa FE 40mm F2.5 G dapat digunakan untuk berbagai genre fotografi. Ketika hendak mengambil gambar still life, sebagian besar fotografer akan memilih antara lensa serbaguna atau lensa cakupan normal, yang biasanya memiliki panjang fokus 50mm, karena menghasilkan perspektif yang paling mirip dengan apa yang dilihat oleh mata manusia. Meski begitu, dengan berbagai objek personal yang perlu saya tangkap dalam satu frame, lensa FE 40mm F2.5 G memberikan cukup ruang bagi saya untuk mengatur framing sambil tetap menjaga distorsi serendah mungkin. 

Alpha 7C | FE 40mm F2.5 G | 1/160 sec | F16 | ISO 100

“Shamin”  
Si anak tengah yang eksentrik, ulet dan dapat diandalkan.
Pekerjaan: Akuntan 

Bagaimana proses pascaproduksi untuk gambar-gambar ini?

Gagasannya adalah memastikan bahwa semua objek dalam foto tampak tajam dengan bokeh sesedikit mungkin. Sementara terkait mutu gambar, untuk menghindari difraksi atau kelembutan gambar, saya memutuskan untuk sebisa mungkin tidak memotret pada aperture terkecil (memotret di atas F16). Sebagai gantinya, saya menerapkan teknik penumpukan fokus untuk mengatasi ini dan memproses banyak hasil bidikan pada pascaproduksi. Selain memotret RAW, sensor full-frame Alpha 7C sangat memudahkan mengedit gambar dengan pencahayaan redup. Fitur ini memungkinkan saya mengedit foto tanpa mengaburkan detail-detail kecil dan rumit, sehingga saya bebas menerapkan berbagai perlakuan pada proses pascaproduksi.

Alpha 7C | FE 40mm F2.5 G | 1/160 sec | F16 | ISO 100

“Nadhir”  
Si kembar bungsu yang unik, pendiam dan sangat kritis.
Pekerjaan: Analis Keuangan  

Eksperimen adalah cara yang sangat penting untuk menyajikan kisah visual yang lebih baik melalui fotografi still life. Elemen apa saja yang dapat menjadi objek eksperimen fotografer saat ingin mengeksplorasi fotografi still life untuk pertama kalinya?  

Bagi mereka yang ingin mencoba fotografi still life, mulailah dengan mengeksplorasi objek-objek yang tersedia di sekitar Anda. Tak perlu mencari objek yang rumit. Lihatlah sekeliling Anda, pilihlah misalnya benda-benda yang ada di rumah atau halaman Anda, lalu mulailah mengeksplorasi. Perkaya visi Anda tentang objek yang Anda pilih dengan memikirkan pencahayaan, penataan, dan detail yang ingin Anda tampilkan dalam bidikan. Hal terpenting adalah teruslah bereksperimen dengan berbagai penataan dan pencahayaan berbeda. Terakhir, jadilah kreatif! 

Apa saran yang dapat Anda berikan pada fotografer pemula?

Saran saya bagi fotografer muda dan pemula—dan saya berulang kali menekankan hal ini—adalah jadilah diri sendiri dan ambillah gambar yang Anda suka. Dengan begitu populernya media sosial saat ini, nyaris semua orang berlomba-lomba untuk menciptakan dan menerbitkan konten, sehingga kian sulit untuk mengembangkan dan menyajikan gagasan yang orisinal. Kita akan menemukan konten yang kita sukai dan mau tak mau, secara tak sadar, kita menirunya. 

Alpha 7C | FE 40mm F2.5 G | 1/160 sec | F16 | ISO 100

“Amira” 
Si kembar bungsu yang baik hati; penuh perhatian dan teliti.  
Pekerjaan: Apoteker

Penting untuk memiliki tujuan yang Anda yakini untuk dituangkan ke dalam pekerjaan Anda, karena dengan begitu, Anda akan mendapatkan kepuasan dari apa yang awalnya hanya sebuah aspirasi belaka. Terakhir, jangan ambil pusing validasi pemirsa. Memotret dan membagikannya seharusnya bukan perkara mengumpulkan like melainkan harus dilihat sebagai bentuk ekspresi diri secara kreatif.